Bertepatan dengan tanggal 25 Nopember 2022, yang telah ditetapkan oleh pemerintah Republik Indonesia sebagi Hari Guru Nasional disingkat dengan HGN. Guru atau Pendidik sangantlah berharga di kehidupan, tanpa mereka kita buan apa-apa. Jasa guru akan teru melekat dalam diri seorang murid, karena guru telah mengajarkan kita apa yang belum di ketahui.
Ingatlah wahai siswa dan siswi Guru Bukan lah hanya sehari yang harus kau kenang jasa Guru dan bukan lah Cuma sehari kau menghormatinya, namun selalu dan selamanya. Karena takkan pernah ada kata-kata “Mantan Guru”. Selama kau di berikan pemahaman atas apa yang belum kau pahami makai ia adalah guru mu. Karena hakikatnya guru juga harus belajar untuk dapat megajarakan dan memberikan mu pemahaman yang bagus dan benar kerena dengan belajar kitab bisa megajar dan dengan menhajar maka kitab bisa paham.
Hari Guru Bukan lah Hari perpisahan yang harus di rundung air mata, namun Hari Guru di buat untuk memberikan informasi kepada kalian bahwa ada orang lain yang Wajib di hormati dan disayangi setelah kedua Orang Tua yaitu GURU. Penghormatan yang diberikan bukanlah hanya sehari namun selamanya.
Gurumu adalah lentaramu, tanpa mereka kau akan berada dalam kesunyian dan kegelapanmu. Ungkapan seorang ulama tasawuf Imam Abu Yazid Al-Busthami (w. 874 M) mengatakan “Barang siapa yang tidak mempunyai guru, maka imamnya adalah setan.”. maka jelaslah jika setan yang dijadikan guru pastinya banyak tipu daya muslihat yang akan diberikan, sebagaimana firman Allah (QS Al-A’raf: 27) “Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman”. (QS Al-A’raf: 27).
Bagaikan sebuah syair mengatakan “ibu dan ayah ketiganya Guru, mereka bertiga janganlah engkau bentak/Hardik”.